Masalah produktivitas adalah masalah yang dialami oleh semua kalangan, mulai dari kamu yang sekarang mungkin masih SMA, sampai dengan orang yang sudah kuliah ataupun bekerja. Ketika dihadapkan dengan tujuan atau deadline seperti tugas akademik atau organisasi, seringkali kita tidak melaksanakannya atau menunda-nunda. Ini menyebabkan kita pada akhirnya tidak mencapai tujuan awal kita.

Perlu kita tahu juga bahwa masalah produktivitas juga menjadi masalah besar negara Indonesia. Indeks produktivitas negara Indonesia menurut Asian Productivity Organization (2015) masih berada di bawah Malaysia, Thailand, dan bahkan Sri Lanka. Ini berarti tingkat produktivitas tenaga kerja negara Indonesia masih berada di bawah rata-rata di Asia. Itu baru Asia, belum berbicara tentang indeks produktivitas Indonesia di dunia.

Sebetulnya, pemerintah kita sudah aware akan masalah ini sejak tahun 2004, yaitu ketika pertama kali negara kita dipimpin oleh bapak SBY. Dari sana, pemerintah akhirnya membentuk BPPTK (Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja) untuk menyelesaikan masalah produktivitas tenaga kerja di Indonesia. Meskipun produktivitas kita makin lama makin meningkat, sayangnya kinerja lembaga tersebut kurang begitu terlihat.

Pemerintah tentu tidak dapat menyelesaikan masalah produktivitas ini sendiri. Nah, karena urgensi tersebut, kali ini saya akan menulis rangkaian artikel tentang cara agar kita bisa lebih produktif. Ya, setidaknya supaya saya dapat membantu pemerintah mengubah paradigma kita sebagai orang Indonesia menjadi lebih baik perihal masalah produktivitas.

Rangkaian artikel yang saya buat ini akan berisi beberapa materi tentang produktivitas. Artikel ini adalah artikel yang pertama, yaitu terkait paradigma produksi & konsumsi. Well, tidak perlu basa-basi lagi, selamat membaca! Semoga bermanfaat!


Hukum 'Produksi & Konsumsi'


Sebelum kita membahas lebih jauh tentang bagaimana cara agar menjadi produktif. Ada pertanyaan yang harus kamu jawab terlebih dahulu. Ya, sebetulnya kamu tahu gak sih apa yang dimaksud dengan 'produktif'? 

"Produktif itu apa, sih?"
produktif/pro·duk·tif/ a 1 bersifat atau mampu menghasilkan (dalam jumlah besar). 
Jika melihat definisinya, pada dasarnya produktif adalah ketika kita mampu 'menghasilkan sesuatu' dalam jumlah besar. Atau kata lainnya adalah ketika kita mampu mem-PRODUKSI sesuatu dalam jumlah banyak. Ya, saat kita mampu memproduksi sesuatu hal atau karya, seperti misalnya lagu, tulisan, dan sebagainya dalam jumlah besar, maka barulah kita dapat dikatakan sebagai orang yang produktif.

Lalu, bagaimana cara supaya kita dapat menjadi produktif? Simpel, tentunya dengan mem-produksi sesuatu sebanyak-banyaknya. Seperti banyak menulis, menggambar, membuat lagu, atau apapun karya yang ingin kita produksi.

Meskipun begitu, memproduksi banyak sesuatu belum tentu membuat kita menjadi produsen yang berkualitas. Ya, semua orang bisa memproduksi banyak karya. Sehingga hal pertama yang harus menjadi pertanyaan bagi kita semua adalah: Sudah berkualitas belum karya yang kita produksi? 

Tentu, menjadi produktif itu baik. Namun jangan lupa bahwa kita juga harus memikirkan kualitas karya yang kita produksi. Maka, sebelum kita membahas bagaimana cara agar menjadi produktif, pertama-tama kita seharusnya berfokus dulu pada hasil produksi kita.

Menghasilkan banyak karya tidak akan bernilai apa-apa jika karya-karya tersebut tidak bermakna atau tidak bermanfaat. Kita perlu memproduksi hal yang berkualitas. Akan lebih baik jika menghasilkan satu karya yang sangat bagus, bukan? daripada menghasilkan banyak karya yang tidak bermakna? Oleh karena itu, pertanyaan yang harus dijawab oleh kita semua kali ini adalah:

Bagaimana cara agar 'produksi' karya kita bisa berkualitas?
 Jawabannya (lagi-lagi) sangatlah simpel.

Produksi yang berkualitas hanya akan muncul ketika kita melakukan konsumsi yang berkualitas. 
Misalnya, kamu ingin menjadi fotografer handal. Maka, hal yang harus kamu lakukan adalah dengan memfollow sebanyak-banyaknya fotografer terbaik dalam feed instagram-mu, dan unfollow orang dengan foto yang abal-abal. Mengapa? Sebab dengan mengonsumsi feed foto yang berkualitas, lama kelamaan secara tidak langsung kamu akan dapat mengidentifikasi mana foto yang berkualitas dan mana yang tidak. Ini akan berpengaruh pada foto yang langsung kamu ambil di 'lapangan'.

Sama juga halnya dengan contoh lain, misalnya menulis. Untuk dapat menulis dengan baik, kita harus banyak membaca tulisan-tulisan orang yang jago menulis. Sekaligus mengurangi konsumsi hal lain yang kurang berkaitan dengan menulis. Ya, selalu ingatlah bahwa produksi yang baik dihasilkan dari konsumsi yang baik. Perkembangan diri dimulai dari mengonsumsi hal yang berkualitas dan selaras dengan hal yang ingin kita kembangkan!

Coba lihat teman kamu yang hebat dalam melakukan hal tertentu. Misalnya main gitar, sesekali saat bertemu coba kamu tanyakan kegiatan kesehariannya. Saya yakin kegiatannya tidak akan jauh dari mendengarkan musik atau latihan bermain gitar. Musik yang dikonsumsi oleh orang tersebut pun pasti berbeda daripada musik 'mainstream' yang didengar oleh kebanyakan orang. Ya, pasti berbeda dan lebih berkualitas!

Contoh lainnya adalah orang yang jago fotografi. Coba deh cek following instagram mereka. Saya yakin mereka banyak memfollow orang yang jago dalam fotografi dan memiliki foto berkualitas.

Oleh karena itu, jika kamu merasa stuck (tidak berkembang) dalam hidupmu sekarang, coba cek lagi hal yang kamu lakukan setiap hari. Ya, setiap hari kamu mengonsumsi apa sih? (nonton televisi? youtube? facebookan? instagram? baca koran?) Setelah itu tanyakan kembali pada dirimu, apakah hal-hal tersebut adalah hal yang seharusnya kamu konsumsi? Apakah konsumsi tersebut masih belum selaras dengan tujuan/skill yang ingin kamu capai/tingkatkan? Atau ternyata sudah selaras, tapi konsumsinya masih belum berkualitas?

Lagi-lagi, yang tahu sudah seberapa baik konsumsimu dalam hidup hanya kamu, karena kamu sendiri lah berperan sebagai 'konsumen'. Bukan teman, guru, atau bahkan orang tuamu! Dan satu-satunya orang yang dapat mengontrol konsumsi tersebut adalah kamu sebagai konsumen itu sendiri!


Oleh karena itu, hal pertama yang harus kamu lakukan untuk menjadi produktif adalah dengan menguasai cara produksi karya yang berkualitas. Bagaimana caranya?

1. Mengatur konsumsimu setiap hari. Sadarlah dengan hal yang kamu lakukan setiap hari.
Coba tanyakan pada dirimu sendiri. "Hari ini, gue udah konsumsi apa aja ya? Apa konsumsi yang harus gue tambah? Apa yang harus gue kurangi?"

2. Selaraskan 'konsumsi'-mu sehari-hari dengan 'produksi'-mu. Maksudnya selaraskan di sini adalah menyamakan hal yang kamu konsumsi dengan hal yang ingin kamu produksi. Misal kamu ingin jago menulis, ya konsumsi kamu sehari-harinya harus dipenuhi dengan membaca tulisan.

3. Konsumsi hal yang berkualitas. Tinggalkan konsumsi yang abal-abal. Tingkatkan konsumsi yang berkualitas.

Well, begitulah seri pertama dari rangkaian artikel produktivitas! Tunggu seri selanjutnya, ya!